Posts Tagged ‘orang tua’

Masa remaja adalah periode di mana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. (lebih…)

Menginjak masa puber, seorang remaja akan mengalami perkembangan kognitif atau kemampuan berpikir. Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Idealnya, seorang remaja sudah mempunyai pola pikir sendiri. Di antaranya yang bisa digambarkan yaitu:

  • Mulai bisa berpikir logis tentang suatu gagasan yang abstrak
  • Mulai bisa membuat rencana, strategi, membuat keputusan, memecahkan masalah serta mulai memikirkan masa depan
  • (lebih…)

Nggak boleh ini itu

Posted: Januari 27, 2010 in Remaja
Tag:, , ,

Aku sebel sama Papa-Mama. Punya temen deket cowok dikira pacaran, mau maen sama temen-temen malah diomelin, mau ini nggak boleh, mau itu nggak boleh. Aku kan udah gede, udah bisa bedain mana yang baik dan mana yang bener. Uhhh….

Eits, pasti di antara temen-temen ada yang mengalami hal ini. Memang, banyak remaja yang merasa bermusuhan dengan orang tuanya.
Kok bisa? Ini karena ada perubahan-perubahan (dalam hal ini yang dimaksud adalah perubahan psikologis) pada remaja yang membuat remaja bingung, begitu juga dengan ortu. Mungkin ortu berpikir kalo anaknya sudah terpengaruh dengan temen-temennya, karena dulu sewaktu masih kecil, si anak lebih sering bermain di rumah, cerita-cerita dengan ortu-nya. Namun begitu menginjak remaja, si anak jadi suka keluar rumah dan bercurhat ria dengan temannya.
Jika hal ini dibiarkan lama-lama, tentu akan memperburuk hubungan remaja dengan ortu-nya. Lalu, apa yang harus kita lakukan? Cobalah untuk bicara baik-baik dengan ortu. Sampaikan perasaanmu, apa yang kamu rasain selama ini, dll. Sebaliknya juga ortu perlu mengubah sikap untuk tidak terlalu mengekang si anak dan mencoba memberinya kepercayaan. Dengan begitu, remaja akan merasa dipercaya dan belajar untuk bertanggung jawab atas kepercayaan itu.

Diberi kepercayaan bukan berarti dilepas begitu aja lho. Katakanlah seperti ‘layang-layang’. Layang-layang diterbangkan bebas ke langit, namun sesekali ditarik jika ada layang-layang lain yang mencoba mendekati. Kemudian diulur lagi, agar layang-layang bisa terbang tinggi ke langit ke tujuh (wehh.. ^^). Nah, umpama ‘layang-layang’ itu adalah remaja, hendaknya remaja juga diperbolehkan untuk berbaur dengan dunia luarnya. Namun tetap diawasi oleh ortu. Dengan begitu, antara remaja dengan ortu akan lebih bisa membuka diri dan bersahabat.

Oke..   Semoga suasana hati temen-temen akan jadi lebih baik..